CELEBESWATCH.ID, LUWU – Sekitar 40 orang yang tergabung dalam Aliansi Perjuangan Masyarakat Tanah Luwu menggelar aksi prakondisi di Jalan Poros Palopo – Masamba, tepatnya di depan Lapangan Batusitanduk, Kabupaten Luwu pada selasa pukul 16.00 WITA (12/11/2024). Aksi ini berlangsung dalam rangka memperingati peristiwa Walmas Berdarah yang ke-11 tahun dan untuk mendesak pemekaran wilayah Luwu Tengah.
Para peserta aksi membawa spanduk yang bertuliskan “Gren Issu Mekarkan Luwu Tengah” dan “Issu Tuntutan Cabut Moratorium DOB”, sebagai simbol perjuangan mereka untuk pemekaran wilayah dan penghapusan moratorium pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB).
Aksi dimulai dengan orasi secara bergantian yang disampaikan oleh sejumlah perwakilan massa aksi. Peserta juga membentangkan spanduk besar dan melakukan pembakaran ban bekas sebagai bentuk protes terhadap kebijakan yang mereka anggap menghambat kemajuan daerah.
Tuntutan utama dari aksi ini adalah pemekaran Luwu Tengah menjadi daerah otonom yang lebih mandiri dan pembatalan moratorium pembentukan DOB yang selama ini dianggap menghalangi pembangunan wilayah tersebut. Massa aksi juga menahan sebuah kendaraan truk roda enam berwarna hijau untuk dijadikan panggung orasi, yang semakin menambah semangat perjuangan mereka.
Aksi ini merupakan bentuk peringatan terhadap peristiwa Walmas Berdarah yang terjadi pada 11 tahun lalu, yang menyisakan kenangan pahit bagi masyarakat Luwu, dan mengingatkan kembali akan pentingnya perubahan serta pembaharuan dalam pemerintahan daerah demi kesejahteraan masyarakat.
Meskipun berlangsung cukup dramatis dengan pembakaran ban, aksi ini berlangsung tertib dan mendapat pengawasan ketat dari aparat keamanan. Massa aksi berharap agar tuntutan mereka didengar dan segera ditindaklanjuti oleh pemerintah.(*)