PMII Kolaka Gelar Aksi Unjuk Rasa Tuntut Transparansi Beasiswa, Terjadi Ketegangan dengan Satpol PP

PMII Kolaka Unjuk Rasa di Kantor Bupat, Kolaka (Foto: Tim Redaksi)

CELEBESWATCH.ID, KOLAKA – Sekitar 50 orang dari Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kolaka menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Kolaka, Jalan Pendidikan, Kabupaten Kolaka (18/11/2024). Aksi ini dilatarbelakangi oleh tuntutan transparansi dalam pemberian beasiswa kepada mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Kolaka.

Dalam orasi yang disampaikan oleh demonstran, beberapa tuntutan utama yang disuarakan adalah sebagai berikut:

1. Meminta Penjabat (PJ) Bupati Kolaka untuk memanggil SKPD terkait guna mengevaluasi proses pendistribusian program beasiswa dan bantuan pendidikan.

2. Mendesak Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka untuk membuka seluruh dokumen dan data terkait anggaran beasiswa, termasuk alokasi dana, kriteria penerima, dan proses seleksi, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

3. Mendesak PJ. Bupati Kolaka untuk mengusut tuntas kejanggalan dan ketidakadilan dalam pendistribusian program beasiswa dan bantuan pendidikan.

4. Mendorong reformasi dalam sistem pengelolaan dan penyaluran beasiswa agar dilakukan secara lebih transparan, akuntabel, dan melibatkan pengawasan masyarakat.

5. Memastikan hak para pelajar yang berhak menerima beasiswa dapat terpenuhi tanpa diskriminasi atau penyalahgunaan, sesuai dengan tujuan awal dari program tersebut.

Aksi yang awalnya berlangsung damai, sempat memanas saat terjadi aksi saling dorong antara massa aksi dan anggota Satpol PP Kolaka di depan pintu masuk Kantor Bupati Kolaka. Ketegangan terjadi setelah massa aksi berusaha melakukan pembakaran ban bekas, namun upaya tersebut terus dihalangi oleh Satpol PP yang sedang melaksanakan pengamanan. Ketegangan semakin meningkat setelah seorang pengunjuk rasa diduga dipukul oleh seorang oknum Satpol PP. Meski demikian, massa aksi berhasil meloloskan diri dan masuk ke dalam Kantor Bupati untuk mencari pelaku pemukulan tersebut.

Setelah kejadian tersebut, perwakilan pengunjuk rasa akhirnya diterima untuk berdialog dengan perwakilan Pemda Kolaka, yakni Asimin, Staf Ahli Hukum Bupati Kolaka, dan Syaifudin Mustaming, Kepala Bagian Kesra Kolaka. Dalam pertemuan tersebut, Pemda Kolaka menyampaikan bahwa aspirasi dari massa aksi akan diteruskan kepada PJ. Bupati Kolaka, dan sebuah pertemuan lanjutan dijadwalkan pada Rabu, 21 November 2024, antara perwakilan pengunjuk rasa dan Pj. Bupati Kolaka serta Pj. Sekda Kolaka guna membahas tuntutan-tuntutan yang diajukan.

Aksi unjuk rasa ini berakhir dengan damai, meskipun ketegangan sempat terjadi di awal. Para pengunjuk rasa berharap bahwa melalui pertemuan lebih lanjut, Pemerintah Kabupaten Kolaka dapat memberikan kejelasan mengenai distribusi beasiswa dan memastikan bahwa program tersebut berjalan transparan dan sesuai dengan tujuan yang adil untuk seluruh mahasiswa di Kolaka.(*)