Aliansi HMI Cabang Majene Gelar Aksi Unjuk Rasa Tuntut Evaluasi Kepolisian terkait Kasus Pengeroyokan oleh Oknum Polisi

Demonstrasi HMI Cabang Majene di depan Polres Majene (Foto : Tim Redaksi)

CELEBESWATCH.ID, MAJENE – Sekitar 30 orang dari Aliansi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Majene menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Polres Majene Jalan Jend. Sudirman Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat (2/1/2025). Aksi ini digelar secara spontan sebagai bentuk protes terhadap pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh oknum kepolisian terhadap kader HMI Cabang Manakarra, Kabupaten Mamuju.

Aksi dimulai dengan orasi yang disampaikan secara bergantian menggunakan pengeras suara oleh para peserta unjuk rasa, yang dipimpin oleh Zulkifli selaku Koordinator Lapangan (Korlap). Dalam orasinya, para pengunjuk rasa menyampaikan sejumlah tuntutan kepada pihak kepolisian.

Tuntutan Pengunjuk Rasa:
1. Mengevaluasi Sekolah Polisi Negara (SPN) Mekkatta.
2. Mengevaluasi jajaran Polda Sulbar yang dinilai gagal dalam memberikan pendidikan kepada anggotanya.
3. Meminta agar oknum polisi yang terlibat dalam dugaan amoral dan pengeroyokan dicopot dari keanggotaan kepolisian.
4. Mengevaluasi kinerja Karo SDM Polda Sulbar.

Pernyataan Sikap Pengunjuk Rasa:
1. Para pengunjuk rasa yang berasal dari HMI Cabang Majene menyampaikan bahwa aksi ini dilakukan secara serentak di seluruh Sulawesi Barat sebagai bentuk protes terhadap oknum kepolisian yang melakukan pengeroyokan terhadap kader HMI Cabang Manakarra.

2. Mereka menegaskan bahwa kepolisian sebagai institusi yang seharusnya memelihara keamanan, ketertiban, dan penegakan hukum, justru melakukan tindakan premanisme terhadap kader HMI yang merupakan bagian dari masyarakat.

3. Mereka mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum kepolisian Polda Sulbar, yang menurut mereka telah mencederai citra kepolisian sebagai penegak hukum.

4. HMI Cabang Majene juga meminta agar pelaku pengeroyokan dihukum tegas dan dicopot dari keanggotaan kepolisian. Mereka juga menilai bahwa SPN Mekkatta gagal dalam memberikan pendidikan yang layak bagi calon anggota polisi.

5. Sebagai langkah lebih lanjut, mereka menuntut agar Kapolda Sulbar dan Kapolresta Mamuju dicopot jika tuntutan mereka tidak diindahkan, dan mengancam akan mendatangi Polda Sulbar jika tidak ada tindak lanjut.

Sebagai bentuk protes tambahan, pengunjuk rasa membakar ban bekas di depan Kantor Polres Majene. Meskipun demikian, aksi berlangsung damai dan terorganisir dengan baik.

Pada akhir aksi, pengunjuk rasa diterima oleh Kapolres Majene, AKBP Toni Sugadri, S.I.K., M.M. Dalam audiensi tersebut, Kapolres Majene menyampaikan apresiasinya atas aksi yang dilakukan oleh HMI Cabang Majene sebagai bentuk penyampaian aspirasi.

AKBP Toni Sugadri menegaskan, “Terima kasih kepada adik-adik Mahasiswa HMI yang telah menyampaikan aspirasinya terkait dengan kejadian yang dilakukan oleh oknum kepolisian di Mamuju. Kami akan mendukung proses kode etik terhadap oknum yang terlibat dalam tindakan tersebut.”

Kapolres Majene juga menyatakan bahwa tuntutan dari HMI Cabang Majene akan disampaikan kepada Kapolda Sulbar untuk ditindaklanjuti sesuai prosedur.

Aksi ini berakhir dengan harapan agar proses hukum terhadap oknum kepolisian yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut segera diproses dan keadilan dapat ditegakkan. HMI Cabang Majene juga berharap kejadian serupa tidak terulang di masa depan. (*)