CELEBESWATCH.ID, MAMUJU – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Sulawesi Barat (Sulbar), Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Prof. Zudan, berencana menerapkan kurikulum lokal bernama Nilai Kemalaqbian. Kurikulum ini akan diterapkan mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga perguruan tinggi di wilayah tersebut.
Nilai Kemalaqbian merupakan sistem pendidikan yang menekankan pentingnya memahami dan menginternalisasi nilai-nilai lokal serta budaya Sulbar dalam proses pembelajaran. Dengan penerapan kurikulum ini, diharapkan siswa akan lebih terkoneksi dengan lingkungan sekitarnya serta dapat mengapresiasi kekayaan budaya daerah.
Langkah ini juga diharapkan dapat memberikan kesempatan yang lebih besar bagi pengembangan kurikulum yang responsif terhadap kebutuhan lokal dan kearifan lokal, sambil tetap mempertahankan standar pendidikan nasional yang relevan.
“Saya minggu depan setelah hari Pendidikan bersepakat mengumpulkan dan mengundang para rektor untuk dialog Pendidikan Tinggi se Sulbar,” ujar Zudan.
Penerapan kurikulum itu nantinya bertujuan agar nilai budaya dan kearifan lokal dapat terwariskan dengan baik kepada generasi muda di Sulbar.
Pemerintah Provinsi berkeinginan agar dapat mengembangkan nilai-nilai luhur budaya dan melestarikan budaya lokal kepada seluruh siswa di tengah tantangan globalisasi.
“Saya merasakan anak-anak muda kita harus diberi penguatan nilai – nilai kemandaran dan ingin saya jadikan nilai kemandaran itu menjadi kurikulum lokal dari Paud, TK, SD, SMP SMA sampai Perguruan Tinggi,” kata Prof Zudan.
Nilai-nilai lokal tersebut akan sangat berguna, sehingga anak kita dari sejak dini mengerti bagaimana menyapa dan menghargai yang lebih tua. Termasuk Kepada sesama, anak-anak akan lebih mengerti bagaimana cara memuliakan yang tua kepada yang muda, mengerti bagaimana cara menyayangi, mengerti bagaimana antara masyarakat dan pemerintah mengerti bagaimana pemerintah dengan masyarakat menurut Prof Zudan dan akan segera mendorong Kepala Dinas Pendidikan agar mempersiapkan hal tersebut.
Prof. Zudan mengatakan bahwa implementasi kurikulum lokal ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk memperkuat identitas lokal dan mengembangkan potensi siswa secara holistik. Melalui pendekatan yang lebih kontekstual, diharapkan pendidikan di Sulbar dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi kemajuan sosial dan ekonomi masyarakat. (*)