Aksi Aliansi Pencari Keadilan Berujung Ricuh di Kolaka, Pengunjuk Rasa Tuntut Sanksi Terhadap Politisi PDIP

Aliansi Pencari Keadilan Masyarakat Kolaka ricuh di depan Kantor Bawaslu Kolaka (Foto : Tim Redaksi)

CELEBESWATCH.ID, KOLAKA โ€“ Pada Senin Pagi (2/12/2024), sekitar 800 orang yang mengatasnamakan Aliansi Pencari Keadilan Masyarakat Kolaka, dipimpin oleh Dudi selaku Koordinator Lapangan (Korlap) melakukan aksi unjuk rasa di titik strategis di Kolaka. Aksi ini dilakukan terkait dengan dugaan kecurangan dalam Pilkada 2024 dan keberpihakan penyelenggara, terutama dalam hal ini Bawaslu dan KPUD Kabupaten Kolaka.

Para pengunjuk rasa menuntut agar DPP PDIP Pusat segera mengambil tindakan tegas terhadap dua figur, Sdr. H Ahmad Syafei, SH., MH dan Sdr. Muh Agil Sirad Ahmad, SH, yang dianggap mengkhianati partai dan mendukung calon pasangan lain dalam Pilkada Kolaka. Aksi dimulai di kantor DPC PDIP Hotel Sutan Raja Kolaka dan dilanjutkan di kantor Bawaslu Kolaka.

Aksi demo di Kantor DPC PDIP Kolaka (Foto : Tim Redaksi)

Dalam orasi yang disampaikan, mereka menuntut agar DPC PDIP Kolaka segera menyurati DPP PDIP untuk melakukan PAW (Pergantian Antar Waktu) terhadap H Ahmad Syafei dan Muh Agil Sirad Ahmad. Selain itu, mereka juga mengkritik Bawaslu Kolaka yang dianggap tidak memproses laporan pelanggaran yang diajukan oleh masyarakat.

Namun, aksi tersebut tidak berjalan mulus. Sekitar pukul 12.52 WITA, terjadi kericuhan di depan kantor Bawaslu Kolaka setelah salah seorang pengunjuk rasa melemparkan batu ke arah kantor Bawaslu. Kejadian ini memicu pengunjuk rasa lainnya untuk ikut melemparkan batu. Dalam insiden ini, satu anggota Polri, Bripda Alif, anggota Sat Sabhara Polres Kolaka, terluka akibat lemparan batu.

Pukul 13.37 WITA, pengunjuk rasa akhirnya membubarkan diri dengan aman. Sebelum meninggalkan lokasi, mereka menyepakati untuk memberikan bukti-bukti lebih lanjut terkait dugaan pengkhianatan yang dilakukan oleh Sdr. H Ahmad Syafei dan Muh Agil Sirad Ahmad dalam bentuk video dan tulisan dalam waktu 3×24 jam.

Aksi ini meninggalkan kesan bahwa ketegangan dalam konteks Pilkada Kolaka semakin meningkat. Pihak kepolisian kini tengah menangani kasus ini dan melakukan penyelidikan lebih lanjut.(*)