CELEBESWATCH.ID, POLEWALI MANDAR – Pada Jumat pagi, sekitar 15 orang dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Polewali Mandar (Polman) menggelar aksi demo di depan Kantor Bupati Polewali Mandar, Jalan Manunggal, Kabupaten Polewali Mandar. Demonstrasi ini dipicu oleh kekecewaan terhadap kinerja pemerintah daerah yang dipimpin oleh Pj Bupati Polewali Mandar.
Para demonstran membawa spanduk berukuran 1×2 meter berwarna putih dengan tulisan tegas yang bertuliskan:
“Copot, adili, Rapor merah Pemkab”
“Adili mantan Kabag Umum”
“Transparansi gaji PPPK”
“Copot dan adili Pj Bupati tikus yang rakus”
“Evaluasi seluruh OPD Lingkup Pemda Polman”
Dalam orasi mereka, mahasiswa menyampaikan beberapa tuntutan, mulai dari transparansi gaji PPPK, pengusutan penyalahgunaan anggaran, hingga penuntutan terhadap mantan Kabag Umum yang diduga terlibat dalam praktik korupsi. Mereka juga mengecam tindakan Pj Bupati yang dianggap merugikan masyarakat dan merusak ekonomi lokal. Para mahasiswa menegaskan bahwa sudah waktunya ada perubahan besar dalam pemerintahan Polewali Mandar.
Pernyataan Sikap Mahasiswa:
1. Kekecewaan terhadap Pj Bupati: “Waktu untuk bersabar sudah habis. Pemerintahan yang seharusnya melindungi rakyat, kini malah menghancurkan segalanya,” kata orator demo, mengecam kepemimpinan yang dianggap gagal.
2. Penipuan Terhadap Pelaku Usaha: Mereka menuding adanya penipuan terhadap pelaku usaha lokal yang merusak ekonomi daerah, dan menyerukan agar Pj Bupati segera dicopot. “Ini adalah kejahatan yang harus dibayar dengan harga mahal,” ungkap mereka.
3. Penyalahgunaan Anggaran PPPK: Mahasiswa juga mengkritik penggunaan anggaran PPPK yang seharusnya untuk kesejahteraan ASN namun disalahgunakan untuk kepentingan pribadi pejabat. Mereka mendesak agar dilakukan audit yang transparan dan melibatkan aparat hukum untuk memprosesnya.
4. Skandal Mantan Kabag Umum: Demonstrasi juga menyerukan agar mantan Kabag Umum Pemda Polman yang diduga terlibat dalam penyalahgunaan wewenang segera diadili.
5. Seruan untuk Revolusi: Para mahasiswa menutup orasi dengan seruan revolusi terhadap kebobrokan yang terjadi. “Jika pemerintah yang ada tidak bisa membawa perubahan, maka perubahan akan dipaksakan!” kata mereka, menegaskan komitmen untuk terus berjuang demi masa depan yang adil dan bebas korupsi.
Aksi ini menggambarkan ketidakpuasan yang mendalam terhadap pemerintahan saat ini dan menyerukan agar reformasi segera dilakukan. Demonstrasi berjalan damai namun penuh semangat, dengan mahasiswa berharap tuntutan mereka dipenuhi demi masa depan yang lebih baik. (*)