Dua Malam Aksi Demo di PT. Vale Indonesia : Tamalaki dan Serikat Buruh Kolaka Tolak Praktik Intimidasi

Aksi Ormas Tamalaki Pribumi Mekongga di Pertigaan jalan operasional PT. Vale Indonesia dan PT. IPIP di Pomalaa, Kolaka (Foto : Tim Redaksi)

CELEBESWATCH.ID, KOLAKA – Sejak dua malam terakhir, puluhan demonstran yang tergabung dalam Ormas Tamalaki dan Serikat Buruh Kolaka menggelar aksi unjuk rasa di pertigaan jalan operasional di Desa Huko Huko, Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka (30/11/2024). Aksi ini dipimpin oleh Sudarman, S.H., Ketua Tamalaki Pribumi Mekongga, yang menuntut PT. Vale Indonesia untuk segera mengambil tindakan terhadap perusahaan mitra mereka yang diduga melakukan intimidasi terhadap pekerja untuk memilih salah satu pasangan calon (Paslon) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kolaka.

Dalam aksi tersebut, para demonstran memblokade akses keluar masuk karyawan PT. Vale Indonesia dan PT. IPIP dengan mendirikan tenda di jalan yang menghubungkan lokasi tersebut, menghalangi arus kendaraan dan aktivitas perusahaan. Para pengunjuk rasa menuntut agar PT. Vale Indonesia segera memblacklist perusahaan-perusahaan mitra yang terlibat dalam dugaan praktik intimidasi terhadap para pekerja, dengan memberi tekanan kepada mereka untuk memilih Paslon tertentu dalam Pilkada Kolaka.

Menurut keterangan yang disampaikan oleh salah satu demonstran, pihaknya mendapatkan informasi bahwa sejumlah perusahaan mitra PT. Vale Indonesia diduga telah melakukan tekanan terhadap karyawan untuk memilih pasangan calon tertentu dalam Pilkada. Para demonstran menegaskan bahwa hal tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap hak pilih pekerja, dan meminta PT. Vale Indonesia untuk bertindak tegas agar situasi tersebut tidak berlanjut.

Hingga malam ini, pukul 20.00 WITA, aksi unjuk rasa masih berlangsung di lokasi tersebut, sementara pihak kepolisian dan Babinsa setempat terus memantau dan mengawasi untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Polisi mengimbau agar demonstrasi dapat berlangsung secara damai dan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

Aksi ini menunjukkan ketegasan Ormas Tamalaki dan Serikat Buruh Kolaka dalam memperjuangkan hak pekerja dan menuntut agar praktik intimidasi dalam proses demokrasi di daerah tersebut dihentikan. Para demonstran berjanji akan terus melakukan aksi hingga tuntutan mereka dipenuhi.(*)